Selasa, 01 Januari 2013

Seleksi, Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Termofilik pasca Erupsi Merapi Sebagai Penghasil Enzim Amilase




SELEKSI, KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PASCA ERUPSI MERAPI SEBAGAI
PENGHASIL ENZIM AMILASE


Oleh
Sri Pujawati
NIM. 08308144027

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isolat bakteri termofilik pasca erupsi Merapi yang dapat menghasilkan enzim amilase, karakteristik bakteri penghasil amilase, genus bakteri termofilik penghasil amilase, kurva pertumbuhan dan hubungan kekerabatan bakteri termofilik pasca erupsi merapi penghasil amilase.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi, yang menggunakan sampel pasir dari kali Gendol atas, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pasca erupsi Merapi. Seleksi bakteri termofilik penghasil amilase menggunakan media selektif Starch Agar (SA) yang diinkubasi pada suhu 55 0C, kemudian dilakukan karakterisasi meliputi morfologi koloni, morfologi sel, endospora, uji fisiologi dan biokimiawi, kemudian dilakukan identifikasi berdasarkan penelusuran melalui Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, selanjutnya pengukuran kurva pertumbuhan berdasarkan nilai absorbansi dan penyusunan hubungan kekerabatan berdasarkan indeks Ssm (Simple Matching Coefficient). Metode untuk menganalisis yaitu dengan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bakteri termofilik pasca erupsi merapi penghasil amilase, yang diseleksi dari sampel pasir, dengan suhu inkubasi 55 0C berjumlah 30 isolat. Kemudian dipilih 5 isolat yang memiliki nisbah zona jernih terbesar. Karakteristik isolat bakteri termofilik penghasil amilase menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda. Hasil identifikasi isolat bakteri termofilik penghasil amilase memiliki karakter yang mirip dengan genus Oscillospira sebesar 87,5%. Kurva pertumbuhan kelima isolat menunjukan hasil berbeda, isolat yang memiliki puncak eksponensial tertinggi yaitu D118 sebesar 0,377. Berdasarkan indeks similaritas, kelima isolat terpilih memiliki hubungan kekerabatan sangat dekat, yaitu isolat D141 dan D151 sebesar (98,04%) dan yang memiliki hubungan kekerabatan terjauh yaitu isolat D134 dan E345 sebesar (86,27%).

Kata kunci : Bakteri, Termofilik, Enzim Amilase.

 

GALAPAGOS



GALAPAGOS
Galapagos merupakan pulau yang jauh terpencil, 600 mil lepas pantai Amerika selatan yang berada dikedua sisi khatulistiwa. Galapagos terdiri dari 13 pulau utama, dengan lebih dari 100 pulau kecil, bebatuan dan karang. Setiap pulaunya mempunyai karakter-karakter tersendiri. Ada yang diselimuti hutan yang menyembunyikan kehidupannya, raksasa berbuih, keras dan gersang, serta mengingatkan pada para perompak. Terdapat sarang naga, semua ini merupakan salah satu bentuk kreasi teraneh yang ada di planet kita.
Galapagos bukanlah kepulauan biasa, dunia misterius, prasejarah, dan terdapat dataran yang sangat mempengaruhi kehidupan. Kepulauan ini tersambung langsung kepusat bumi. Sebuah arteri batu maka panas yang naik kepermukaan dari ratusan mil ke bawah kulitnya, yang disebut sebagai pusat vulkanis.
Galapagos terus-menerus mendidih bahkan sampai di bawah ombaknya. Gelembung-gelembung gas kecil ini menjadi petunjuk penting dalam terbentuknya kepulauan ini. Celah lautnya seperti katup tekanan yang melepaskan tegangan dari kamar-kamar batu cair dibawah kulit bumi. Akan tetapi jika tekanan terlalu besar maka magma ini akan sampai pada titik ledak.
Gunung api terbesar di Galapagos adalah sierra Negra, belum lama ini menghembuskan asap dan debu 7 mil ke angkasa. Satu-satunya sungai di Galapagos adalah sungai batu panas yang merah mencapai titik didih 1.1000c. Galapagos adalah salah satu tempat paling vulkanis dibumi. Pusatnya telah aktif selama jutaan tahun yang membentuk pulau demi pulau. Tetapi bukan hanya cara itu kepulauan ini lahir, tetapi dimana kepulauan ini lahir, hal ini yang membuat Galapagos sangat istimewa. Kepulauan ini muncul dipersilangan jalan di empat arus laut utama. Yang datang dari semua sudut pasifik. Pergantian arus panas dan dingin inilah yang membangkitkan keanekaragamaan kehidupan laut yang luar biasa.

Lebih dari 500 spesies ada didalam air yang kaya plankton ini. Diantara mereka adalah penghuni seperti remis Baschale blenny, dan belut taman yang sangat aneh, bahkan pengelana laut seperti kepala palu banyak berkumpul ditempat ini. Bertemunya arus yang menyelimuti Galapagos juga membawa mahkluk-mahkluk dari pantai ujung pasifik. Singa laut Galapagos berkeluarga dengan singa laut California yang dating dari utara, dan dari jauh sub antartika selatan, dan juga terdapat penguin Galapagos. Air dingin disini memungkinkan mereka hidup di  khatulistiwa. Kawanan ikan seperti ini mencari perlindungan dari pemangsa laut dengan tetap berada pada garis pantai. Tetapi di Galapagos strategi ini bisa berbahaya.
Tepi pantai Galapagos adalah tempat makan pemburu udara paling ulung. Booby berkaki biru. Biasanya hasil ikan baik maka mereka akan berkumpul dalam ribuan, teriakan dan lengikan membuat serbuan sinkron. Terjunan secara bersamaan dapat mengalahkan mangsa mereka. Booby ini hanya dapat menyelam sedalam 3 kaki. Tetapi begitu mereka ingin mengejar kawanan ikan dekat pantai, mereka akan menerjang air tetapi bahaya terbesarnya adalah ombak. Sayap yang patah karena ombak akan menyebabkan mereka beraktifitas lamban dan akhirnya mati.
Kepiting hantu pada pulau Galapagos biasanya menyusuri pasir mencari makan, dan mereka selalu waspada pada daging yang lezat. Bagi mahkluk laut dan udara, Galapagos adalah suaka yang ramah. Tetapi kepulauan ini bukan tujuan utama dari hewan darat. Mereka yang datang ke pulau ini mungkin merupakan korban dari banjir besar, terbawa dari daratan besar, dan diatas kayu dari pohon. Dengan menyebrangi lautan 600 mil. Tanpa makanan dan air tawar,bagi yang masih hidup mendarat ditempat ini mempunyai prospek amat kecil.
 Fernandina adalah pualu yang paling berat, dan paling aktif secara vulkanis dari semua kepulauan Galapagos raksasa yang tertoreh lahar. Fernandina adalah satu monumental vulkanis dengan kawah sedalam 1 atau 2 mil dan lebar hamper 4 mil. Tempat gunung api yang bertemu dengan laut dan ditempat ini ramai dengan naga. Di tempat ini kita sulit membedakan mana yang reptile dan mana yang batu. Mahkluk-mahkluk seperti ini tidak ditemukan ditempat lain dibumi.
Pada pagi hari iguana, hewan berdarah dingin berjemur dari dinginnya malam hari dan menyerap panas dari khatulistiwa. Bila mereka hangat maka garis pantai ferdinanda menjadi hidup. Di pulau ini makanan sangat langka. Cara menemukan makanan ini dengan misi yang sangat sederhana yaitu menerjunkan diri ke laut seakan-akan ingin bunuh diri.
Iguana laut merupakan satu-satunya kadal laut di dunia. Mereka merupakan hewan darat tetapi karena nenek moyangnya jauh maka mereka terdampar di Galapagos. Agar tetap hidup maka mereka terpaksa harus mangatasi laut. Diperairan dingin suhu tubuh iguana jantan turun pesat. 10 menit menyelam adalah hal yang paling lama yang bisa di lakukan sebelum otot-otot kaku. Pulang dan melawan ombak di pantai merupakan adalah pekerjaan yang sangat berat karena dia harus melewati singa laut. Singa laut merupakan hal hewan yang paling tidak di sukai oleh iguana. Iguana laut menelan garam yang terlalu banyak dari makanan yang di makan. Tetapi dengan kelenjar khusus mereka akan mengeluarkannya dengan cara bersin.
Keiting Sally lightfoot senang mengurus ganggang parasit dan kulit mati mereka. Kadal lahar yang merupakan hewan yang lebih kecil dari keluarga reptile yang lainnya mempunyai cara tersendiri untuk hidup di pantai ini, dengan menikmati hubungan yang istimewa dengan singa laut. Kadal membuang lalat dari tubuh singa, sehingga mereka berdua sama-sama memperoleh keuntungan.
Ferdinanda adalah pulau termuda dari keseluruhan pulau Galapagos. Pulau ini tumbuh memunculkan kepalanya di atas ombak 30 ribu tahun yang lalu. Pulau ini bertengger tepat di atas pulau vulkanis. Semua pulau bergeser ke tenggara sebesar 1-2 inci maka setiap tahunnya pulau ini terus menerus muncul di atas pusat vulkanis. Perjalanan pulau ini dimulai begitu pulau ini lahir dan begitu muncul pulau-pulau yang lain akan terbentuk. Pulau tertua berada di timur dan pulau termuda berada di barat. Begitu ferdinanda menua pulau akan membawa ban jalan ini ke tempat terbesardari semua kepulauan Galapagos yang kini berada.
Isabela bentuknya seperti kuda raksasa. Hamper 100 mil panjangnya dan berpunggung gunung api. Isabela adalah pulau Galapagos yang paling remaja usianya mnedekati 1 juta tahun. Maka cukup bagi kehidupan untuk menghuni. Kawahnya masih menjulang diatas 1 mil permukaan laut. Dan terbungkus tumbuh-tumbuhan di pulau ini masish cukup dekat dengan pusat gunung untuk tetap aktif. Di puncaknya seperti gunung alcedo. Disini hidup hewan yang paling membanggakan Galapagos.
Jejak purba terukir selama ribuan tahun dan membesar di datarannya. Penyu raksasa, dengan bobot 500 pound. Penyu raksasa bisa hidup berbulan-bulan tanpa air. Tetapi di musim hujan mereka berkumpul untuk melepas dahaga, sekitar 5000 ekor hidup di tempat ini di alcedo. Meskipun perisai tubuh besar tetapi penyu rapuh pada parasit kulit yang tidak mampu dibuangnya sendiri. Sehingga mereka mengembangkan hubungan baik dengan burunh finch. Selama hidup dipulau isabela. Isabela akan terbawa cepat kepusat kepulauan Galapagos tempat dimana pulau yang aktif dan menua itu berada.
Santa cruz telah tertarik amat jauh dari pusat vulkanis yang kini tertinggal reruntuhan purba yang hilang oleh waktu dan tertelan oleh hutan. Di Galapagos terdapat burung frigate. Pada pagi hari burung ini memendikan bulu mereka dan menceburkan dirinya sambil berenang.
Flamingo besar terdapat di pualu Galapagos mungkin migran dari karibia. Terdapat 500 flamingo  di Galapagos. Sepanjang tepi pulau tandus ini yang lebih kering dan panas datarannya didominasi oleh hutan kaktus raksasa.
Elang Galapagos, kadal kecil merupakan mangsanya iguana laut. Iguana laut sering berada di pantai tetapi pada musim bertelur, hewan betinanya harus berani ke darat mencari tanah yang lunak untuk bertelur. Elang dengan sabar menunggu iguana lemah, maka elang akan berburu untuk memenuhu kebutuhan anaknya yang sedang tumbuh.

Espanola dahulu merupakan gunung api terbesar, kini tinggal daratan, kering dan datar. Pulau ini terlindung, pantai utaranya kian meluas dan menjadi tempat singa laut berdiam. Betina singa laut melahirkan 1 ekor anak dam memberikan susu yang kaya protein dan lemak. Ketika anaknya berusia 1 bulan mereka akan mengikuti kelompok bermain setempat. Singa laut harus menguasai lahan pasir karena mereka akan kedatangan penantang yaitu penguasa pantai. Apabila anak singa berusia 1 atau 2 tahun teluk akan menjadi tempat berlatih untuk keahlian social dan berburuh. Perairan ini amat kaya dan singa laut sangat efektif sehingga mempunyai waktu bersenang-senang.
Ablator ombak adalah burung terbesar di Galapagos, lebar sayap 7 kaki. Setelah 6 bulan terbang pendaratannya tidak pernah muda di tanah. Sang jantan menunggu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk menunggu pasangannya. Burung ini bisa hidup 50 tahun dan berpasangan sampai mati. Mereka menyambung kembali ikatan dengan tarian memikat. Bagi burung sebesar itu kawin merupakan peristiwa lembut. Nama ombak ablator berasal dari bulu halus mereka. Telur burung ini di keram selama 2 bulan, masing-masing bergantian mengerami hingga 2 minggu bahkan lebih.
Ketika anak-anaknya sudah besar orang tuan membawanya dan mencari makan semakin jauh mencapai 2000 mil. Anak-anaknya mulai terbang setelah 6 bulan. Anak-anaknya tidak akan kembali untuk bertelur sampai 5 atau 6 tahun lagi. Perjalanan ablator ombak hanyalah awal tetap perjalanan pulau ini telah mendekati akhirnya. Selama 3,5 juta tahun terakhir Espanola telah bergeser 100 mil dari tempat lahirnya di pusat vulkanis Galapagos.
Sepanjang waktu pulau ini akan berkontraksi , pecah dan tenggelam. Dan kelak akan berakhir di bawah ombak. Semua pulau akan ikut terbawa di atas ban berjalan untuk mengalami nasib serupa. Begitu banyak pulau Galapagos yang muncul dan tenggelam, selalu begitu dan akan selalu begitu. Berabad-abad kemudian semua mulai berdatangan ke sini. Tetapi pada waktunya ada seseorang yang terilhami oleh daratan dan alamnya akan melihat semuanya secara berbeda, yang menemukan rahasia yang tersembunyi didalam alam semesta pulau ini. Dia adalah CHARLES DARWIN.

Perilaku Semut



LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI

PENGAMATAN PERILAKU SEMUT
                                                                                                      

uny hitam2


Disusun Oleh:

Suci Utami                  (08308144017)
Abdu Rohman                        (08308144023)
Satiyem                       (08308144026)
Sri Pujawati                 (08308144027)
                                   


PROGRAM STUDI BIOLOGI SWADANA
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011


PENGAMATAN PERILAKU SEMUT

A.    LATAR BELAKANG

Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul ke dunia ini, hanya terdapat 40 kelahiran manusia. Tentu masih banyak informasi lain yang menakjubkan bisa dipelajari tentang makhluk ini.
Semut merupakan salah satu kelompok yang paling “sosial” dalam genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut “koloni”, yang “terorganisasi” luar biasa baik. Tatanan organisasi mereka begitu maju sehingga dapat dikatakan dalam segi ini mereka memiliki per-adaban yang mirip dengan peradaban manusia.
Di masa kini, para peneliti yang cerdas dan berpendidikan tinggi bekerja siang-malam dalam pelbagai lembaga pemikiran untuk merumuskan organisasi sosial yang sukses dan menemukan solusi yang langgeng untuk berbagai masalah ekonomi dan sosial. Para ideolog juga telah menghasilkan berbagai model sosial selama berabad-abad. Namun secara umum, belum terlihat tatanan sosial sosioekonomis yang berhasil dicapai melalui segala upaya intensif ini.
Karena sejak dulu konsep tatanan masyarakat manusia didasarkan pada persaingan dan kepentingan individu, tatanan sosial yang sempurna tidak mungkin tercapai. Sementara, semut-semut telah menjalani sistem sosial yang ideal bagi mereka selama jutaan tahun hingga hari ini. Sehingga perilaku semut ini menarik untuk dipelajari dan diteliti lebih lanjut.

B.     PERUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja aktifitas-aktifitas yang dilakukan semut.
2.      Bagaimana prosentase tertinggi dari aktifitas yang dilakukan semut.
C.    TUJUAN
1.      Dapat mengidentifikasi aktifitas-aktifitas yang dilakukan semut.
2.      Dapat mengetahui prosentase tertinggi dari aktifitas yang dilakukan semut.
D.    KAJIAN TEORI
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan
Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.
Rayap, terkadang disebut semut putih, tidak memiliki hubungan yang erat dengan semut, walaupun mereka memiliki struktur sosial yang sama. Semut beludru, walaupun menyerupai semut besar, tapi mereka merupakan tawon betina yang tidak bersayap.
Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua didunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Posisi pertama adalah Kumbang Badak dengan kemampuan menopang beban dengan berat 850 kali dari berat badannya sendiri.
Klasifiksai semut:
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Artropoda
Kelas:
Insekta
Ordo:
Hymenoptera
Upaordo:
Apokrita
Superfamili:
Vespoidea
Famili:
Formicidae


Secara morfologi tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. [8] Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik.
Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut seperti Formica yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semut yang bisa disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.
Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Jika telur telah dibuahi, semut yang ditetaskan betina (diploid); jika tidak jantan (haploid). Semut are holometabolism, yaitu tumbuh melalui metamorfosa yang lengkap, melewati tahap larva dan pupa (dengan pupa yang exarate) sebelum mereka menjadi dewasa. Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan — lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali – dan tidak dapat menjaga diri sendiri.
Perbedaan antara ratu dan pekerja (dimana sama-sama betina),dan antara kasta pekerja jika ada, ditentukan pada saat pemberian makan saat masih menjadi larva. Makanan diberikan kepada larva dengan proses yang disebut trophallaxis dimana seekor semut regurgitates makanan yang sebelumnya disimpan dalam crop for communal storage. Ini juga cara yang digunakan semut dewasa memdistribusikan makananpada semut dewasa lainnya. Larva and pupa harus disimpan pada suhu yang cukup konstan untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik, sehingga sering dipindahkan ke berbagai brood chambers dalam koloni.
Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengan kasta sementara. Sebuah teory mengapa seperti itu karena mencari makan memiliki risiko kematian yang tinggi, sehingga semut hanya berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian. Pada beberapa spesies semut terdapat kasta fisik — pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, disebut pekerja minor, median, dan major.
 Biasanya semut yang lebih besar memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dan correspondingly rahang yang lebih kuat. Semut seperti ini seringkali disebut semut "tentara" karena rahang mereka yang kuat membuat mereka lebih efektif ketika digunakan untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka masih tetap seekor semut perkerja dan tugas mereka tidak banyak berbeda dengan pekerja minor atau median. Pada beberapa spesies semut tidak memiliki pekerja median, membuat pemisahan tegas dan perbedaan fisik yang jelas antara pekerja minor dan major.



E.     ALAT DAN BAHAN.

Alat;
1. stopwatch
2. Alat tulis
3. kamera
Bahan;
1.      semut

F.     LANGKAH KERJA.








Mencari koloni semut disuatu tempat

 





Mengamati perilaku semut ( interval waktu 3 menit) selama 30 menit.

 






Mengobservasi data tersebut

 





Membuat kategorisasi tiap perlakuan yang diamati

1.     Jantung kambing

 






Membuat kode untuk tiap perilaku yang diamati.

 






Membuat ethogram.

2.     Jantung kambing

 
 





















G.    DATA HASIL PENGAMATAN

1.      Waktu dan pelaksanaan
Spesies:     semut
Metode :    scan sampling.
Hari / tgl:   selasa, 02 mei 2011
Pukul ;       08. 40 – 09. 10 WIB
Tempat :    lapangan FBS UNY
Kondisi:    panas.
Alokasi :    30 menit.
2.      Hasil pengamatan.

Alokasi waktu 30 menit;

a ; 08.40-08.43 ( 3 menit pertama )
b ; 08.43-08.46 ( 3 menit ke dua    )
c ; 08.46-08.49 ( 3 menit ke tiga    )
d ; 08.49-08.52 ( 3 menit ke empat)
e ; 08.52-08.55 ( 3 menit ke lima   )
f ; 08.55-08.58 ( 3 menit ke enam  )
g ; 08.58-09.01 ( 3 menit ke tujuh  )
h ; 09.01-09.04 ( 3 menit ke delapan   )
I ; 09.04-09.07 ( 3 menit ke sembilan  )
J ; 09.07-09.10 ( 3 menit ke sepuluh   )

 Kategorisasi
1.      Berlari
Kode
Kategori
Hasil observasi
A
Berlari

A1
Keluar dari sarang
Semut keluar dari sarangnya
A2
Barlari  cepat
Semut berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi dan terlihat aktif
A3
Memutar-mutar
Semut memutar-mutar, berkeliling-keliling , dan berhenti dalam waktu yang lama .

2.      Makan

Kode
Kategori
Hasil observasi
B
Makan

B1
Mengintai
Melihat keadaan sekeliling
B2
Mendekati
Berjalan mendekati sumber makan
B3
Memilih
Mengintari makanan dengan cara mengelilingi makanan tersebut.
B4
Memakan
Memoncongkan mulut dan menghisap atau memakan makanan tersebut.
B5
Mengikuti jejak
Semut yang lainnya mengikuti jejak nya.

3.      Komunikasi

Kode
Kategori
Hasil observasi
C
komunikasi

C1
Menyeret perut
Ketika  telah menemukan makanan semut menyeret perutnya di tanah.
C2
Menggerakan antena
Semut yang lain menggerakan antena
C3
Antena bersentuhan
Antena antana kedua semut itu bersentuhan
C4
Memiringkan kepala
Semut tersebut memiringkan kepala.
C5
Menyentuh kepala
Menyentuh kepala bagian atas dan bawah semut yang akan diberikan informasi
C6
Semut lawan memperoleh informasi
Semut lawan memperoleh informasi ditandai dengan semut menyentuh tubuh semut pemberi ingormasi







Prosentase kategori
Kode
kategori
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
prosentase
A



x
x
x
x
x

x
60%
B
x
x
x
x

x

x
x

70%
C
x
x


x
x
x
x
x
x
80%











Ethogram


H.     PEMBAHASAN
Telah disebutkan bahwa semut hidup berkoloni dan di antara mereka terdapat pembagian kerja yang sempurna. Jika diteliti, kita dapati sistem mereka memiliki struktur sosial yang cukup menarik. Mereka pun mampu berkorban pada tingkat yang lebih tinggi daripada manusia. Salah satu hal paling menarik dibandingkan manusia, mereka tidak mengenal konsep semacam diskriminasi kaya-miskin atau perebutan kekuasaan.
Pada praktikum yang berjudul pengamatan perilaku semut, dengan tujuan yaitu Dapat mengidentifikasi aktifitas-aktifitas yang dilakukan semut dan dapat mengetahui prosentase tertinggi dari aktifitas yang dilakukan semut. Praktikum kali ini dengan memakai metode scan sampling. Interval waktu yang di pakai pada praktikum kali ini yaitu 3 menit dengan alokasi waktu 30 menit.
Adapun langkah kerja pada praktikum kali ini yaitu Mencari koloni semut disuatu tempat kemudian Mengamati perilaku semut ( interval waktu 3 menit) selama 30 menit. Selanjutnya Mengobservasi data tersebut dan Membuat kategorisasi tiap perlakuan yang diamati,  Membuat kode untuk tiap perilaku yang diamati dan yang terkahir Membuat ethogram.
Dari hasil praktikum maka dapat di kategorikan ;
A.    Berlari
Kategori ini dengan presentase 60%. Kategori berlari ini pada awalnya semut Berlari  yaitu pada saat Semut keluar dari sarangnya kemudian  berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi dan terlihat aktif Semut memutar-mutar, berkeliling-keliling , dan berhenti dalam waktu yang lama .
B.     Makan
Kategori ini dengan presentase 70%. Kategori ini pada awalnya semut Mengintai yaitu dalam artian semut melihat keadaan sekeliling kemudian Mendekati  dengan Berjalan mendekati sumber makan , setelah itu semut  Memilih yaitu  Mengintari makanan dengan cara mengelilingi makanan tersebut, setelah itu   memakan  dengan cara memoncongkan mulut dan menghisap atau memakan  makanan tersebut kemudian semut yang lainnya mengikuti jejak  Semut semut tersebut.
Sebagaimana aspek kehidupan mereka yang lain, semut bekerja secara sistematis dalam menyelesaikan masalah pangan. Semut pekerja tua ditugaskan sebagai penjelajah yang menyurvei tanah di sekitar sarang untuk mendapatkan sumber makanan bagi koloni yang populasi-nya mencapai ratusan ribu (bahkan terkadang jutaan). Ketika para pen-jelajah menemukan sumber makanan, mereka mengumpulkan teman-teman sesarang di sekitar makanan. Jumlah semut yang berkumpul bergantung pada besar dan kualitas sumber pangan ini. Semut menye-lesaikan masalah makanan dengan jaringan komunikasi yang sangat kuat dan juga dengan kemurahan hati mereka.
Semut yang bertugas mencari makan biasanya menjalankan tugas dengan cara yang sulit dijelaskan. Ia berangkat ke sumber makanan dengan berjalan berkelok-kelok, tetapi kembali ke sarang dengan rute lurus yang lebih singkat.
Semut menggunakan gigi untuk memakan telur laba-laba, ulat, serangga, dan rayap. Banyak spesies semut (misalnya Dacetine) yang khusus memakan serangga tanpa sayap. Serangga yang dimangsa Dacetine ini hidup berkelompok di tanah dan di daun busuk. Ia juga memiliki tonjolan berbentuk garpu di bawah tubuhnya. Ketika ia bergoyang dan berdiri tegak, organ ini melontarkan tubuhnya ke udara dan bergerak maju bagaikan kangguru mini. Semut Dacetine menggunakan rahangnya bagaikan perangkap hewan untuk menghadapi manuver mangsanya. Ketika semut pencari makan mencium bau serangga dengan antenanya, ia mengintai dengan rahang terbuka 180 derajat. Semut ini mengaitkan gigi kecilnya pada rahangnya dengan cara menekankannya ke langit-langit mulut. Lalu, semut memeriksa sekitar-nya dengan menggerakkan antenanya ke depan. Kemudian semut men-dekati serangga perlahan-lahan. Ketika antenanya menyentuh mangsa-nya, si serangga kecil terjangkau oleh gigi bawah semut. Ketika semut menurunkan langit-langit mulutnya, rahangnya mendadak menutup dan mangsanya terjepit di antara giginya.
Semut yang diceritakan ini tidak pernah meleset karena rahangnya memiliki refleks tercepat di dunia. Kecepatan kedipan mata kita sangat lambat jika dibandingkan de-ngan kecepatan gigitan semut ini ketika menjebak mangsanya. Kelopak mata kita membuka dan menutup dalam sepertiga detik; rahang semut Odontomachus bawi bekerja 100 kali lebih cepat. Gigitan tercepat yang teramati memakan waktu 0,33 milidetik.
Struktur rahang semut penjebak panjangnya sekitar 1,8 milimeter. Pada bagian dalamnya terdapat kantong udara yang menempel ke trakea. Sistem ini menyebabkan gigi dapat bergerak cepat. Rahangnya berfungsi sebagai perangkap tikus mini. Ketika berburu, rahang terbuka lebar dan siap menutup setiap saat. Kecepatan menggigitnya berkurang menjelang akhir proses menggigit. Agar giginya tidak beradu terlalu keras, gerakan rahang diperlambat dengan sistem otot khusus.
Semut yang menemukan sumber makanan meninggalkan jejak senyawa kimia di tanah melalui sengat pada bokongnya. Jejak yang dibuatnya membantu teman-temannya menemukan sumber makanan.
Ketika semut berpisah untuk mencari makanan, mereka mengikuti jejak bau selama beberapa lama, lalu akhirnya berpisah dan mencari makanan masing-masing. Sikap semut berubah jika sudah menemukan makanan. Kalau menemukan makanan, semut kembali ke sarang dengan berjalan lebih lambat dan tubuhnya dekat dengan tanah. Ia menonjolkan sengatnya pada interval tertentu dan ujung sengat menyentuh tanah seperti pensil menggambar garis tipis. Demikianlah semut api meninggalkan jejak yang menuju ke makanan.
C.    Komunikasi
Kategori ini dengan presentase 80%. pada kategori ini awalnya Ketika  telah menemukan makanan semut menyeret perutnya di tanah., Semut yang lain menggerakan antenna kemudian Semut lawan memperoleh informasi ditandai dengan semut menyentuh tubuh semut pemberi ingormasi.  Semut tersebut memiringkan kepala. Kemudian menyentuh kepala bagian atas dan bawah semut yang akan diberikan informasi  akhirnya antana kedua semut itu bersentuhan pertanda bahwa informasi telah disampaikan.
Pertama, semut pencari pergi ke sumber makanan yang baru ditemu-kan. Lalu mereka memanggil semut lain dengan cairan yang disebut feromon, yang disekresikan dalam kelenjar-kelenjar mereka. Saat kerumunan di sekitar makanan membesar, sekresi feromon membatasi pekerja. Jika makanan sangat kecil atau jauh, pencari menyesuaikan jumlah semut yang mencoba mencapai makanan dengan mengeluarkan isyarat. Jika makanan besar, semut mencoba lebih giat untuk mening-galkan lebih banyak jejak, sehingga lebih banyak semut dari sarang yang membantu para pemburu. Apa pun yang terjadi, tak pernah ada masalah dalam konsumsi makanan dan pemindahannya ke sarang, karena di sini ada “kerja tim” yang sempurna.
Semua kategori komunikasi yang disebut di atas dapat dikelompokkan dalam judul “Isyarat Kimiawi”. Isyarat kimiawi ini memainkan peran terpenting dalam organisasi koloni semut. Semiokemikal adalah nama umum zat kimia yang digunakan semut untuk tujuan menetapkan komu-nikasi. Pada dasarnya ada dua jenis semiokemikal, yaitu feromon dan alomon.
Alomon adalah zat yang digunakan untuk komunikasi antargenus. Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, fero-mon adalah isyarat kimiawi yang terutama digunakan dalam genus yang sama dan saat disekresikan oleh seekor semut dapat dicium oleh yang lain. Zat kimia ini diduga diproduksi dalam kelenjar endokrin. Saat semut menyekresi cairan ini sebagai isyarat, yang lain menangkap pesan lewat bau atau rasa dan menanggapinya. Penelitian mengenai feromon semut telah menyingkapkan bahwa semua isyarat disekresikan menurut kebutuhan koloni. Selain itu, konsentrasi feromon yang dise-kresikan semut bervariasi menurut kedaruratan situasi.
Pada dasarnya terdapat beberapa kelenjar endokrin tempat reaksi kimia kompleks yang telah kita bicarakan terjadi. Sekresi yang dihasil-kan dalam enam kelenjar endokrin memungkinkan korespondensi kimiawi antarsemut. Akan tetapi, hormon-hormon ini tidak menunjuk-kan ciri-ciri yang sama dalam setiap spesies semut; setiap kelenjar endokrin memiliki fungsi terpisah dalam spesies semut yang berbeda.
Semut dapat saling mengenali dan membedakan keluarga dan temannya yang sekoloni. Para ahli zoologi masih menyelidiki bagaimana semut dapat mengenali keluarga-nya. Sementara manusia tak dapat membedakan beberapa semut yang mungkin ia temui, mari kita lihat sekarang bagaimana makhluk yang sangat serupa ini dapat saling mengenali.
Semut dapat dengan mudah mendeteksi apakah seekor semut lain berasal dari koloni yang sama atau tidak. Semut pekerja menyentuh tubuh semut satunya untuk mengenali, jika semut lain itu memasuki sarangnya. Ia dapat langsung membedakan semut yang sekoloni de-ngannya atau tidak, berkat bau koloni khusus pada tubuh. Jika semut yang memasuki sarang adalah semut asing, gerombolan semut akan menyerang tamu tak diundang ini secara kejam. Penghuni sarang meng-gigiti tubuh semut asing ini dengan rahang mereka yang kuat dan mem-buatnya tak berdaya dengan asam format, sitronelal, dan zat beracun lain yang mereka sekresikan.
Jika tamunya berasal dari spesies yang sama tetapi dari koloni lain, mereka juga dapat memahaminya. Dalam hal ini, semut tamu diterima di dalam sarang. Akan tetapi, semut tamu ini diberi makanan lebih sedikit sampai ia memperoleh bau koloni tersebut.
I.       KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan:

1.      Aktifitas yang dilakukan semut dalam alokasi waktu 30 menit adalah Berlari, Makan dan komunikasi.
2.      Prosentase terbesar aktifitas semut adalah pada saat komunikasi yaitu sebesar 80%.

LAMPIRAN DOKUMENTASI

                        SARANG                                                                            MAKAN
                                                                                                                                                                                                                                                                            
                        

                         MAKAN                                                                     ALUR SEMUT
                   
DAFTAR PUSTAKA

Harun yahya. 2004. Keajaiban Pada Semut. Jakarta. PT Gramedia.
http://www7.nationalgeographic.com/ngm/0708/feature5/did_you_know.html. diakses    pada tanggal 15 mei 2011 pada jam 08.35 WIB.
Purnomo, M. R. A. (2002). Hibridasi Algoritma semut dengan Algoritma Pencarian
       Lokal Pada Kasus Penjadwalan Flow Shop. Makalah pada Seminar Nasional
       BKSTI III, Surakarta.